Rabu, 23 Februari 2011

Bangun Pasar pakai Dana APBD Kampar Saja

SEJUMLAH pedagang Inpres Bangkinang yang menolak pelaksana pembangunan pasar Modern Bangkinang oleh investor itu berharap agar pemdakab Kampar dapat melaksanakan pembangunan pasar sepenuhnya dengan memakai dana APBD Kabupaten Kampar.
“Pasar lnpres ini berada di pusat kota Bangkinang, maka hendaknya dibangun dengan dana APBD Kampar sepenuhnya, sungguh beruntung saudara-saudara kami yang pembangunannya dengan menggunakan dana APBD Kampar seperti  Pasar Air Tiris, Pasar Kampar, Pasar Petapahan , Pasar Flamboyan, ironis kalau harus diserahkan kepada investor, serahkan saja tanggung jawab pengelolaan Pasar lnpres Bangkinang ini kepada lnstansi terkait yaitu Dinas Pasar dan Kebersihan Kampar, karena kami yakin Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada pada Dinas Pasar mampu mengelola Pasar lnpres ini menjadi lebih baik dari pada Pemerintah Kampar  yang mempercayai pengelolaannya kepada pihak lnvestor”, kata, H Sabri Kepada Berita Terkini

Investor Sengsarakan Pedagang

KONSEP pihak investor yang sampai hari ini rencanakan pembangunan TPS (Tempat Penampungan Sementara)-nya oleh pihak pemdakab Kampar akhir Januari ini dinilai menyengsarakan para pedagang karena harus membayar biaya sangat tinggi dengan ukuran yang sangat kecil.
Masih menurut H Makmur, “pihak investor menyampaikan penawaran harga dan ukuran itu sangat menyengsarakan para pedagang karena harus membayar beban biaya yang sangat tinggi, kewajiban yang harus dibayarkan sangat memberatkan, biaya yang harus dikeluarkan sangat banyak, bagaimana kami bias berjualan dengan tenang, untuk modal usaha harus tersedot membayar uang muka, membayar angsuran sewa los atau kios terlebih dahulu, bagaimana kami dapat memutarkan modal atau mengembangkan usaha kami, apalagi dengan ukuran kios sangat kecil 2x2 meter dengan harga Rp. 12.000.000,-per meter. dan bangunan Los 1,5 x 1,5 Meter dengan harga Rp. 9.000.000,-per meter tidak cukup untuk barang dagangan kami”, katanya.

Investor Sengsarakan Pedagang

KONSEP pihak investor yang sampai hari ini rencanakan pembangunan TPS (Tempat Penampungan Sementara)-nya oleh pihak pemdakab Kampar akhir Januari ini dinilai menyengsarakan para pedagang karena harus membayar biaya sangat tinggi dengan ukuran yang sangat kecil.
Masih menurut H Makmur, “pihak investor menyampaikan penawaran harga dan ukuran itu sangat menyengsarakan para pedagang karena harus membayar beban biaya yang sangat tinggi, kewajiban yang harus dibayarkan sangat memberatkan, biaya yang harus dikeluarkan sangat banyak, bagaimana kami bias berjualan dengan tenang, untuk modal usaha harus tersedot membayar uang muka, membayar angsuran sewa los atau kios terlebih dahulu, bagaimana kami dapat memutarkan modal atau mengembangkan usaha kami, apalagi dengan ukuran kios sangat kecil 2x2 meter dengan harga Rp. 12.000.000,-per meter. dan bangunan Los 1,5 x 1,5 Meter dengan harga Rp. 9.000.000,-per meter tidak cukup untuk barang dagangan kami”, katanya.

700 Pedagang Tolak Investor Bangun Pasar Modern Bangkinang


/// Dinilai Sengsarakan Pedagang
BANGKINANG, -- Sekurangnya tercatat 700 orang pedagang Pasar Inpres Bangkinang menolak pembangunan Pasar Modern Bangkinang yang sudah direncanakan oleh pemdakab Kampar karena pedagang menilai pembangunan yang akan dilaksanakan investor itu sangat menyengsarakan pedagang.
Penolakan terhadap investor itu ditanda tangani oleh 700 orang pedagang yang dituangkan dalam sebundel surat yang ditujukan kepada Bupati Kampar nomor : 01/SPPIB/01/2011 tertanggal 24 Januari 2011 perihal Keberatan atas Pembangunan Pasar Inpres Bangkinang yang dilaksanakan oleh Investor.

Abu Nazar : “Pengunduran Diri Kami Bukan Pengkhianatan”


BANGKINANG, --  Abu Nazar dan Bunyana mengundurkan diri dari kepengurusan Partai Golkar Kampar bukan bentuk pengkhianatan dan bukan tersebab adanya kepentingan pribadi, tetapi tidak ingin berada dalam partai dibawah kepemimpinan Burhanuddin Husin yang terlibat masalah hukum.
“Kami mengundurkan diri bukan bentuk pengkhianatan, bukan pula karena persoalan pribadi, kami tidak minta makan dengan Bupati Kampar, ini murni gerakan hati nurani, terserah orang menilai apa, ini terlepas dari persoalan akan pilkada atau tidak, yang jelas kami tidak sepaham dengan kepemimpinan Partai Golkar saat ini”, kata Abu Nazar Mantan Ketua HMI Pekanbaru.

Golkar Tak Punya Aturan "Pecat" Burhanuddin Husin


/// Sandang Status Tersangka
BANGKINANG, -- Meski status tersangka KPK yang disandang Burhanuddin Husin selaku Ketua Partai Golkar Kampar sudah lama melekat namun tidak serta merta Partai Golkar memberhentikannya karena tidak ada aturan Partai Golkar mengaturnya kecuali sudah divonis oleh Pengadilan bersalah.
status tersangka Burhanuddin Husin itu merupakan ranah hukum, saya tidak dapat menjawabnya lebih jauh, hanya saja status tersangka itu belum dapat dikatakan bersalah,  dengan status tersangka Burhanuddin tidak serta merta dapat diberhentikan dari Ketua Partai Golkar Kampar, tidak ada aturannya, kecuali itu memang sudah ada keputusan tetap dari pengadilan atau sudah ada vonis yang bersangkutan dinyatakan bersalah, status tersangka itu, merupakan azas praduga tak bersalah, tetapi belum dapat dihukum, karena belum ada putusan pengadilan yang menyatakan bersalah.

Jalan dan Box Culvert Pasir Sialang Amburadul

BANGKINANG, -- Di sepanjang jalan kelurahan Pasir Sialang Kecamatan Bangkinang Seberang tepatnya di dekat SMP 6 ada pengerjaan bangunan box culvert yang amburadul dan pembangunan jalan diatasnya amburadul.
Penemuan pembangunan jalan dan pengerjaan box culvert  yang amburadul itu berdasarkan dari masyarakat kepada Berita Terkini, Ahad (20/2) kemarin. Pengerjaan proyek ini di anggarkan dalam APBD  Kampar pada tahun 2010, dengan anggaran sebesar Rp2,1 Milyar. Kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut adalah PT.Mitra Kampar dan Konsultannya adalah CV.Karya Konsultan dengan masa kerja 150 hari dan masa pemeliharaan 180 hari.

Miswar Minta BPK Audit Investigasi Proyek


Drs Miswar Pasai, SH MH
BANGKINANG, -- Anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Kampar Drs Miswar Pasai meminta kepada pihak BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) tidak hanya melakukan pemeriksaan administrasi dan keuangan pemdakab  Kampar saja, tetapi juga melakukan audit investigasi seluruh proyek vital dan “bermasalah” di Kampar.
            Audit Investigasi Proyek itu yakni di Dinas PU Cipta Karya dan PU Bina Marga, di Dinas Pendidikan termasuk audit di bagian secretariat daerah, termasuk dana bansos dan dana hibah yang kuat indikasi   dugaan korupsi.          

Bunyana dan Abu Nazar Tolak Duet Burhanuddin dan Zulher

Burhanuddin Husin & Zulher
BANGKINANG, --  Dua pengurus Partai Golkar Kampar, Bunyana dan Abu Nazar yang mengundurkan diri dari kepengurusan Golkar Kampar bebera[a hari yang lalu,  menolak pasangan Burhanuddin Husin dan Zulher sebagai kandidat untuk  pilkada tahun 2011 ini.
            Bunyana yang mengundurkan diri dari pengurus Golkar Kampar meminta kepada Bupati Kampar Drs H Burhanuddin Husin MM agar tidak memaksakan diri maju dalam pilkada Kampar tahun 2011 ini. “Burhanuddin Husin jangan terlalu memaksakan diri maju sebagai calon Bupati. Karena tidak ada istilah SP3 bagi tersangka KPK”, pernyataan itu disampaikan mantan Sekjen AMPG Kampar, Bunyana.
“Kami tidak rela kedua pasangan itu memimpin Kampar  ke depan, karena Burhanuddin tersandung kasus hokum dan Zulher pernah bermasalah terhadap kasus hokum”, demikian ditambahkan Abu Nazar , Senin (21/2) kemarin.
Selain itu selama Burhanuddin menjadi Bupati Kampar banyak persoalan kerakyatan yang diabaikan, diantaranya masalah kamparicom tidak kunjung dibangun, padahal masyarakat sudah berharap bekerja dan dari segi perkembangan ekonomi  masyarakat, rakyat Kampar masih banyak yang miskin , selain itu di bidang pendidikan juga gagal,  salah satu contoh gagalnya pembangunan IPDN Kampar.
Parahnya lagi lanjut Abu Nazar, Burhanuddin Husin dan Ketua DPRD Kampar tidak mau tinggal di Bangkinang di rumah dinasnya, Burhanuddin bolak-balik ke Pekanbaru sehingga rakyat terabaikan, maka kami melihat dari sisi sebagai kader Golkar Burhanuddin Husin tidak layak di contoh dan tidak layak lagi jadi pemimpin partai Golkar, maka kami minta DPP Dan DPD Golkar Riau  bersikap arif demi menyelamatkan Partai Golkar apalagi status tersangkanya menjadi hal yang harus dievaluasi total, jangan nanti ketika Golkar mencalonkan Burhanuddin Husin ditahan dan dampaknya rakyat Kampar juga yang rugi, jelasnya. (nty).

KUD Sawit Jaya UUO, Tahun 2010 Raih Keuntungan Rp119 Juta

Pengurus KUD SJ UUO Bangkinang Seberang
BANGKINANG, --  Anggota Koperasi Unit Desa UUO Bukit Sembilan Kecamatan Bangkinang Seberang tersenyum lebar karena di akhir tahun 2010 dapat menerima Sisa hasil Usaha dari usaha tani sawit sebesar Rp119.621.481. yang disampaikan SHU dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Rabu (23/2) kemarin di Jalan Utama Bukit Sembilan Kecamatan Bangkinang Seberang.

SHU itu  merupakan rekapitulasi dari berbagai pendapatan usaha dengan total Rp525.685.394 yang sumbernya dari pendapatan fee sebesar Rp260.670.342, pendapatan fee transport Rp17,396.146, fee TBS Rp16.739.285, fee plafon Rp70.728,596, pendapatan Jana Unipa Rp42.729.942, fee listrik Rp804.000,- fee bank Rp20.570.421, dari Waserda Rp59.641.403, dari SHU KUD SJ Rp32.981.884, pendapatan lain-lain Rp3.423.375.

Ribuan Massa Serang Kantor Polsek Kampar


BANGKINANG, --  Rabu (23/2) kemarin, ribuan massa menyerang kantor Polsek Kampar, pasalnya Kanit Serse Polsek Kampar, Edi Chandra, bersama dua orang anggotanya Ade Maylan dan Patlan salah sasaran menangkap warga Desa Ranah Air Tiris Kecamatan Kampar, Zulkifli yang diduga adalah pelaku bandar togel.
Ribuan massa itu menuntut Kapolsek Kampar, Edi Renhat dan 3 anggota polsek Kampar Edi Chandra, Ade Maylan dan Patlan dipecat dari  keanggotaaan kepolisian karena  dinilai  sudah gegabah melakukan kesalahan fatal dalam menjalankan tugas.

Syafrizal Disebut Cari Posisi Aman


/// Bela Burhanuddin Husin
Abu Nazar (kiri) Bunyana (kanan)
BANGKINANG, -- Persoalan mundurnya Bunyana dan Abu Nazar dari kepengurusan Partai Golkar Kampar yang menginginkan agar Burhanuddin Husin dimusdalubkan semakin  meruncing. Keduanya mengatakan Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Kampar Drs H Syafrizal MS.i yang terkesan membela Burhanuddin Husin itu hanyalah untuk mencari posisi aman. 
           “Syafrizal membela Burhanuddin seperti itu merupakan motivasi hanya untuk kepentingan yang bersifat pribadi bukan untuk kepentingan rakyat dan partai, saya curiga ini memang by desain karena selama ini Drs Syafrizal MS.i direkomendasikan sebagai ketua DPRD Kampar dipilih melaui Aturan main partai yang Kurang tepat, pendeknya untuk memgamankan jabatan dia sebagai ketua DPRD Kampar”, sebut Bunyana kepada Koran Riau, Rabu (23/2) kemarin.

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOGERKU