Minggu, 20 Maret 2011

Pemda-Investor Sosialisasi, Pedagang Tetap Tolak

BANGKINANG--  Meski pihak pemdakab Kampar dan Investor melakukan sosialisasi, para pedagang Pasar Inpres Bangkinang tetap menolak karena harga yang ditetapkan dinilai pedagang terlalu tinggi.

Pihak pemdakab Kampar dan investor melakukan sosialisasi selama tiga hari mulai hari Selasa (15/03/2011) kemarin hingga Kamis (17/03/2011), namun pedagang tetap tidak setuju pembangunan Pasar Inpres Bangkinang dilakukan oleh investor, “meski pihak pemdakab Kampar dan investor mengajak kami untuk sosialisasi, namun kami tetap menolak, tidak ada sama sekali para pedagang yang menyatakan menerima pembangunan pasar, kalau memang berani, silahkan saja Pemkab Kampar dan investor membangun pasar tersebut”, ungkap Ismail pedagang ikan salai di Pasar Inpres Bangkinang yang dikonfirmasi wartawan via ponsel, Minggu (20/03/2011).

Ismail menyebutkan, harga yang ditawarkan tidak pernah ada kata sepakat, kita tetap menolak, jika masih harga itu yang ditawarkan, sosialisasi itu tidak ada gunanya, Jangan paksakan membangun pasar kalau pedagang tidak setuju sama sekali.  

“Seluruh para pedagang mengeluhkan sikap pengurus Asosiasi Pedagang Pasar  yang  kami harapkan dapat menyampaikan aspirasi kepada Pemkab Kampar, kenyataannya tidak, kami sangat kecewa, apalagi akhir-akhir ini setelah mengikuti pertemuan dengan pihak investor beberapa waktu yang lalu mereka tidak lagi ada suara yang seperti dulu lagi lantang menolak pembangunan pasar inpres Bangkinang dilakukan investor, kami tidak percaya lagi dengan asosiasi pedagang pasar,” keluh Ismail.

Senada dengan itu Khairul Anwar pedagang ayam potong di pasar inpres Bangkinang menyampaikan sikap para pengurus Asosiasi Pedagang Pasar yang dahulunya terkenal menentang pembangunan pasar tersebut yang pada akhirnya tidak berani tampil lagi untuk berbicara,” sebut pria yang akrab disapa Irul Gapuk, .

Irul menyebutkan atas dasar apa Bupati Kampar memaksakan pembangunan Pasar Inpres Bangkinang, padahal Bupati Kampar H Burhanuddin Husin sendiri tidak pernah melakukan sosialisasi turun langsung untuk bertemu para pedagang, “bahkan dulu Bupati Kampar H Burhanuddin Husin berjanji pada saat para pedagang melakukan aksi demo, pada hari Jum’at  tahun 2007 silam yang mengtakan, jika tidak ada kesepakatan diantara para pedagang dan Pemkab Kampar, Investor  maka pembangunan  pasar Bangkinang tidak akan dilaksanakan, sekarang kok memaksakan pembangunan”, kata Irul bertanya seraya mengatakan Cuma Zulher saja yang berani tampil untuk bertemu dengan para pedagang.

Irul mengatakan, bahwa pedagang akan terus berjuang dengan sekuat tenaga walau apapun yang terjadi, kami tidak akan mundur dan pantang bagi kami untuk menyerah guna memperjuangkan kepentingan para pedagang lainnya ,” ucapnya.

Ditambahkan Asman Ilyas yang biasa di pangil dengan sebutan Toke, pedagang kain di pasar inpres Bangkinang menegaskan kepada Bupati Kampar H Burhanuddin Husin, jangan sekali-kali mengambil alih pembangunan pasar inpres Bangkinang melalui pihak investor (Developer) , “  Kami Pedagang meminta kepada Pemkab Kampar agar dibangun dengan mengunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kampar.

Asman menyampaikan rasa herannya, mengapa Pemdakab Kampar tidak dapat membangun Pasar Inpres Bangkinang dengan dana  ABPD Kampar padahal menurutnya dana APBD Kampar tahun 2011 ini besar Rp 1,7 Trilyun, apa alasannya, ucapnya bertanya.

Sementara itu sebelumnya, Kadis Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kampar H Ali Hanafiah yang ditemui wartawan beberapa waktu lalu mengatakan belum ada titik terang antara pedagang dengan pemkab Kampar dan pihak investor, “soal pembangunan Plaza Bangkinang masih dalam tahap sosialisasi dengan para pedagang,  belum ada kesepakatan dengan jelas,” ujarnya. (arief).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOGERKU