Selasa, 17 Mei 2011

PMI : Dari Pegobatan Gratis Hingga Bangun Rumah

Peringatan Hari Jadi Palang Merah Sedunia ke-148 di Kampar

Hampir satu setengah abad, umur palang merah dan bulan sabit merah sedunia.  Terhitung 8 Mei lalu, organisasi kemanusiaan internasional itu genap berusia 148 tahun. Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kampar merayakannya dengan meningkatkan aksi-aksi kemanusiaan. Selain pengobatan massal dan donor darah, PMI Kampar menggandeng Komunitas Sepeda Kampar (Koseka) untuk membangun rumah bagi keluarga tak mampu di Desa Teratakbuluh, Kecamatan Siak Hulu, Kampar.
     Mengambil tema ''Temukan Jiwa Relawanmu'', perayaan hari jadi Palang Merah dan hari relawan sedunia ke-148, untuk tingkat Kabupaten Kampar digelar pada Selasa (17/5) pagi di Kampung Koto, Desa Teratakbuluh, Siak Hulu. Ratusan masyarakat setempat yang juga turut diramaikan ratusan pecinta sepeda dari Koseka dan Comunitas Sepeda Ontel Pekanbaru (CSOP) turut memeriahkan kegiatan. Kedatangan pecinta olahraga sepeda itu, untuk turut dalam rangkaian kegiatan peletakan batu pertama pembangunan rumah Muslim Datuok Godang, penghulu adat persukuan Caniago, Desa Teratak Buluh. ''Ini diantara wujud kebersamaan dan kepedulian kami sesama pecinta olahraga sepeda," kata Edi Satriawan, anggota CSOP Pekanbaru.
      Muslim Datuok Godang, sangat bersyukur atas perhatian yang diberikan oleh PMI Kampar dan Koseka. Maklum, meskipun dirinya adalah penghulu adat, akan tetapi, sesuai informasi yang didapat, selama ini bersama keluarganya, Datuok Godang tinggal menyewa di salah satu rumah di Teratakbuluh. "Sesungguhnya, bantuan rumah ini merupakan jawaban oleh Allah atas doa-doa saya selama ini," ungkap Muslim Datuok Godang, dengan nada terisak. Dia terharu dalam suasana hati yang bersuka cita.
     Padahal, seperti dikatakan Muhammad Anshar, anggota DPRD Kampar asal Siak Hulu, sebelumnya Datuok Godang pernah mengurus pembangunan tujuh unit rumah layak huni untuk keluarga tidak mampu di desa itu. Akan tetapi, dari tujuh rumah tersebut, semuanya adalah untuk warga. "Datuok Godang tidak mengambil bagian. Dia lebih mendahulukan anak kemenakannya. Pemimpin seperti ini memang pantas ditiru. Lebih mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan dirinya, "  terang Anshar.
     Kemarin, pendiri dan ketua pembina Koseka, H Zulher, berkesempatan untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah layak huni bagi Datuok Godang. Rumah itu dibangun atas bantuan Koseka. "Semoga rumah ini segera selesai pembangunannya, dan Datuok Godang bersama keluarganya segera dapat menghuni rumah ini," ungkap Zulher.
Pendonor Darah Meningkat
     Untuk kegiatan kemanusiaan, PMI Kampar sepertinya terus berupaya meningkatkan kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaannya. Dan, yang paling menonjol adalanya meningkatnya pendonor darah di Kabupaten Kampar terutama di kalangan TNI-Polri dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Kampar. "Saat ini, untuk kebutuhan darah untuk pasien-pasien yang membutuhkan darah di rumah sakit, sudah dapat terpenuhi sekitar 85 persen," terang Zulher, yang juga ketua PMI Kampar.
    Diungkapkan Zulher, peningkatan terhadap pendonor darah di Kabupaten Kampar memang sangat signifikan. Sekitar empat tahun lalu, untuk pemenuhan kebutuhan darah di rumah sakit, hanya berkisar pada kisaran persentase 50 persen. Namun tahun ini, sudah terpenuhi sekitar 85 persen. Itu disebabkan semakin tingginya kepedulian terhadap sesama yang ditunjukkan masyarakat dengan melakukan donor darah. "Kata-kata bijak mengatakan, setetes darah yang kita sumbangkan, akan dapat menyelamatkan nyawa orang lain," papar Zulher.
     Zulher mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendonorkan darahnya guna membantu nyawa sesama. "Cukup banyak saudara-saudara kita yang dirawat di rumah sakit memerlukan darah untuk penyambung nyawa. Kita, yang mereka harapkan untuk membantu dengan memberikan kerelaan dengan mendonorkan darah," sebut Zulher. Selain itu, keuntungan mendonorkan darah adalah terjaganya kesehatan tubuh disebabkan terjadinya pergantian dan lancarnya sirkulasi darah di dalam tubuh.
    Kegiatan peringatan hari jadi Palang Merah dan hari relawan sedunia ke-148, di Desa Teratakbuluh ini, diwarnai dengan kegiatan pengobatan massal gratis untuk masyarakat Desa Teratakbuluh dan sekitarnya dengan mendatangkan dokter-dokter spesialis. Kemarin, juga dilakukan pengukuhan pengurus Pencak Silat Okayusi dan pelantikan pengurus Persatuan Sepakbola Kampung Kota (Persiko) Desa Teratakbuluh. Selain itu, juga dilakukan penyerahan bantuan untuk Persiko dari ketua DPRD Kampar H Syafrizal serta pemberian hadiah berbagai perlombaan yang ditaja PMI.
Bersepeda 20 Kilometer
    Selasa (17/5) pagi kemarin, untuk turut memeriahkan kegiatan peringatan hari jadi Palang Merah se-dunia, ratusan pecinta olahraga sepeda dari Komunitas Sepeda Kampar (Koseka) ditambah Comunitas Sepeda Ontel Pekanbaru (CSOP) melakukan perjalanan sejauh 20 kilometer. Mereka bertolak dari sekretariat Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Riau di Jalan Adi Sucipto, Pekanbaru menuju Desa Teratakbuluh.
     Ratusan anggota Koseka, menggunakan seragam t-shirt berwarna merah yang bertuliskan "Temukan Jiwa Relawanmu". Penggunakan seragam merah tersebut, sekaligus dimaksudkan sebagai kampanye simpatik kepalangmerahan ala Koseka. Sedangkan dari CSOP, menggunakan beragam busana ala tempo doeloe. "Kami mengucapkan terimakasih atas kepedulian dan kebersamaan yang ditunjukkan komunitas sepeda ontel dari Pekanbaru. Semoga kebersamaan kita terus berlanjut," ungkap Pembina Koseka, Zulher.
     Dalam melaksanakan berbagai kegiatan kemanusiaan, sesungguhnyalah, PMI Kabupaten Kampar memang sangat pantas diacungi jempol. Organisasi kemanusiaan yang dipimpin Zulher, yang sehari-harinya juga sekretaris daerah (Sekda) Kampar, itu dikenal cepat tanggap untuk membantu sesama. Alhasil, memang, itikadkan dalam hati untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Tumbuhkan jiwa relawan, dan jadilah relawan sejati! (*********)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOGERKU