BANGKINANG, -- Tidak dapat dilanjutkannya pembangunan Plaza Bangkinang karena ratusan pedagang menolak dibangun oleh investor diluapkan dalam aksi demonstrasi, Selasa (13/4) kemarin merupakan upaya demi keamanan dan kenyamanan semua pihak, maka harus ada kata sepakat antar semua pihak.
“bicara soal hokum, maka tidak lepas dari bicara soal keadilan masyarakat, karena itu saya memandang demi keamanan dan kenyamanan semua pihak, pembangunan Plaza Bangkinang dihentikan sementara, sebab untuk melanjutkannya itu membutuhkan kesepakatan semua pihak”, kata Kapolres Kampar AKBP MZ Muttaqien SH Sik.
Dikatakan Kapolres sikap DPRD Kampar sudah benar telah menghimbau kepada pemdakab Kampar agar tidak melakukan kegiatan apapun di lokasi pasar Bangkinang. Selaku aparat keamanan “polisi dan danramil untuk pengamanan pasar membuat pos kamling sekaligus kemungkinan adanya pihak-pihak yang melakukan sabotase”, demikian Muttaqien.
Khairul Azmi yang disapa Migos menyebutkan bahwa dirinya sangat prihatin terhadap nasib pedagang pasar tersebut, oleh karena itu sangat diharapkan kepada semua pihak dapat berfikir lebih cerdas untuk masa depan negeri ini, untuk nasib masyarakat dan untuk kesejahteraan masyarakat, jangan memikirkan nasib diri sendiri atau mementingkan kelompok-kelompok tertentu saja.
Khairul Azmi yang disapa Migos menyebutkan bahwa dirinya sangat prihatin terhadap nasib pedagang pasar tersebut, oleh karena itu sangat diharapkan kepada semua pihak dapat berfikir lebih cerdas untuk masa depan negeri ini, untuk nasib masyarakat dan untuk kesejahteraan masyarakat, jangan memikirkan nasib diri sendiri atau mementingkan kelompok-kelompok tertentu saja.
Tugas pemerintah itu mengayomi, melayani, mensejhterakan masyarakat bukan untuk menyengsarakan masyarakat. Pemerintah yang merupakan tempat masyarakat mengadu harus mampu memahami apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, bukan memaksakan pembangunan yang justru membuat masyarakat menjadi menderita, “Pedagang kok jadi bola permainan penguasa”, ujar Migos.
Iwan salah seorang pemuda Kampar, menyatakan keprihatinannya terhadap perlakukan terhadap pedagang pasar, ‘saya sungguh prihatin terhadap amak-amak di pasar, apalagi yang kerjanya Cuma jualan sayur, untung per hari mungkin Cuma Rp20 ribu, apa mungkin mereka sanggup membeli tempat untuk jualan, ujarnya. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar