BANGKINANG, -- Indikator pembangunan dan keberhasilan sesorang dalam memimpin biasanya diukur dari pembangunan fisik, jika pembangunan fisik tidak terlihat maka dianggap telah gagal. Penilaian itu terjadi pada Bupati Kampar yang dinilai tidak ada pembangunan dan tidak pernah berbuat di Kampar. Namun Burhanuddin mengakui bahwa sudah empat orang Bupati Kampar pembangunan jalan lingkar Bangkinang tidak pernah tuntas.
Menanggapi pendapat yang berkembang ditengah-tengah masyarakat Kampar itu terhadap perkembangan Kabupaten Kampar selama 5 tahun ini bahwa selama kepemimpinan Buarhanuddin Husin tidak ada pembangunan, Bupati Kampar Burhanuddin Husin balik bertanya, “yang ngomong itu siapa, mereka itu punya data tidak?, tanyanya.
Contoh riil saja, “sudah 4 orang Bupati Kampar, pembangunan jalan lingkar Bangkinang itu tidak pernah selesai, paling tidak saya sudah tembus itu, Burhanuddin Husin yang menyelesaikannya, zaman Saleh Djazit, Beng Sabli dan Jefry tidak pernah selesai, hanya sebuah gereja diujung sana”, tegasnya.
Terlihat seperti tersinggung berat, Burhanuudin Husin terus melanjutkan penjelasannya dan mengatakan, “apakah politeknik itu bukan pretasi, Rumah Sakit bukan prestasi, Jalan Pekanbaru-Bangkinang juga bukan prestasi dan jalan lingkar ini juga bukan prestasi, sudah empat Bupati jalan lingkar tidak pernah selesai, Burhanuddin Husin yang menyelesaikannya, mengapa GOR ini tidak pernah dilihat, kok semua itu tidak pernah disebut orang?, ujarnya bertanya.
Burhanuddin berharap, bahwa untuk melihat sesuatu itu lihatlah secara menyeluruh, jangan sepotong-sepotong lihatlah secara holistik dan kemperehenshif, Lihatlah Islamic Center, sekarang sudah rusak-rusak, waktu membangunnya ngakuinya karya kita, tetapi waktu rusak tidak mau mengakuinya karya kita, ngakunya karya kita, kalau mau bertanggungjawab waktu membangun dan waktu rusaknya akui karya kita, tukas Burhanuddin bernada emosi. Kerusakan Islamic Center saat ini katanya, diawali dari sebuah perencanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar