Senin, 04 April 2011

Pedagang Minta Bupati Dihadirkan Di DPRD Kampar

BANGKINANG, --  Senin (4/4) kemarin Pedagang Pasar Inpres Bangkinang kembali heboh dan mendatangi gedung DPRD Kampar, menagih janji Komisi I DPRD Kampar (28/3) lalu yang merekomendasikan  pembangunan Plaza Bangkinang ditunda sebelum ada kesepakatan dan meminta agar jaminan keamanan pedagang dari ancaman kebakaran.
Selain meminta agar dapat bertemu denga Komisi I DPRD Kampar yang mengeluarkan rekomendasi keputusan hearing (28/3) lalu hadir hari ini disini, “kami minta adanya jaminan keamanan dari ancaman kebakaran karena jika pembangunan di pending-pending, makakhawatir nanti si jago merah”, kata Wani salah satu juru bicara pedagang yang bertemu dengan Wakil Pimpinan DPRD Kampar Hj Eva Yuliana Jefry, Miswar Pasai, Repol, Eka Demi Yustra, Dewi Hadi, Firman Wahyudi, M Faisa, Marzuki Malik Senin (4/4) kemarin.

       Dari permintaan pedagang pasar itu, kembali DPRD Kampar mengeluarkan sebuah keputusan dari pertemuan dengan pedagang Pasar Inpres Bangkinang tersebut dengan sebuah kesepakatan dari pertemuan dengan pedagang pasar itu dibacakan oleh pimpinan DPRD Kampar Hj Eva Yuliana Jefry, dengan 4 point keputusan, pertama menghmbau agar investor tidak melakukan kegiatan apapun di Pasar Inpres Bangkinag, kedua memnta waktu 1 minggu agar di bahas di Komisi I DPRD Kampar untuk diarahkan ke dalam Pansus, (panitia  khusus) dan point keempat, seluruh pimpinan dan anggota DPRD Kampar juga Bupati Kampar dan Dinas terkait dalam pertemuan selanjutnya dan keempat, hal-hal yang berkaitan dengan keamanan pasar diserahkan kepada pedagang pasar itu sendiri dengan pihak yang berwajib.
      Sebelum dibacakannya kesepaktan itu, sejumlah anggota DPRD Kampar yang hadir meminta waktu sejenak untuk membicarakan satu kesepakatan atas nama lembaga DPRD Kampar yang akan disuarrakan kepada pedagang pasar yang mendesak anggota DPRD Kampar tersebut.
      Sejumlah pedagang pasar Inpres Bangkinang yang berunjuk rasa itu merupakan bentuk ketidakpuasan dan kegelisahan pedagang trhadap komentar dari Ketua Assosiasi Syukri Ali yang membuat pernyataan di media terbitan local bahwa jika tidak dibangunnya plaza itu maka yang rugi masyarakat sendiri, apalagi dalam menghadapi pelaksanaan PON kelak, di Kampar tidak ada tempat belanja bagi tamu yang datang yang akan berbelanja.
      Selain itu komentar Syukri yang dikaitkan dengan persoalan politik, dimana persoalan pasar tidak perlu terpancing soal siapa bupati yang aka dipilih kelak, apakah Burhanuddin Husin atau Jefry Noer. Irul Gapuak menyikapi ini mengatakan sebaliknya bahwa yang mempolitisir persoalan itu justru dai pihak assosiasi dan pihak pemdakab Kampar karena ada kepentingan politik Bupati Kampar dan Sekdakab Kampar yang akan maju dalam pilkada Kampar 2011 ini, mengapa harus dipaksakaan saat ini, mengapa tidak dari dulu dibangun dengan dana APBD”, jelasnya.
      Hanya satu saja keinginan pedagang lanjut Irul, “bangun pasar  dengan dana APBD Kampar, mengapa pembangunan proyek lain bisa dengan dana APBD Kampar, kalau tida hanya karena kepentingan politik, apalagi?.
Irul melanjutkan bahwa, persoalan pasar tidak ada sangkut pautnya dengan persoalan politik, karena itu menyagkut kehidupan pedagang pasar, masalah tapak kehidupan, bukan soal siapa pemimpin yag akan dipilih nanti, makanya “saya ingatkan agarassosiasi tidak hanya asal bicara, jelasnya lagi. (shm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOGERKU