Selasa, 15 Februari 2011

Miswar : “Perencanaan Pembangunan Plaza Bangkinang itu Tidak Beres”

BANGKINANG, --- Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kampar, Drs Miswar Pasai menilai perencanaan pembangunan Plaza Bangkinang yang sekarang masih menjadi polemic dan tidak menemukan kesepakatan harga dan ukuran itu tidak beres.
            Miswar mengaku tidak pernah tahu secara jelas, bagaimana konsep pembangunan Mall yang akan dibangun investor itu,  bagaimana masyarakat bisa memahami keinginan pemerintah dan bagaimana pemerintah akan memahami kehendak masyarakat, jika apa yang akan dilaksanakan itu bertentangan dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat,  rencana pembangunan Plaza itu tak ubahnya seperti menebak di atas kuda, hanya mementingkan kepentingan sebelah pihak saja, tidak ada kejelasan, dan tidak menurut kebutuhan riil masyarakat.
            “Perencanaan pembangunan Plaza Bangkinang itu tidak beres, study kelayakannya mana, tidak pernah dijelaskan secara rinci dan transparan bagaimana konsep pembangunanya, kajian aspek social budaya, aspek ekonomi masyarakat dan aspek lainnya”, kata Miswar kepada Better  Selasa (15/2) kemarin.
Miswar sangat mendukung program pembangunan di Kabupaten Kampar ini dilakukan oleh Pemdakab Kampar, hanya saja menurutnya pemdakab Kampar sering melakukan pembangunan yang mubazir, “pemdakab Kampar punya hobby membongkar bangunan yang sudah ada yang mungkin memiliki nilai sejarah, dihancurkan dan diganti dengan bangunan baru, bukan membuat bangunan baru di tempat lain sebagai bentuk pengembangan pembangunan dan pengembangan wilayah, pengembangan kota”, ucapnya.
“Saya  pribadi bukan menolak terhadap pembangunan Plaza Bangkinang itu, seribu persen saya sangat setuju, hanya saja tempatnya mungkin tidak pas tidak mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat saat ini, hendaknya tidak mengabaikan aspek kepentingan masyarakat dan harus ditinjau dari seagala aspek, jangan berfikir licik dan picik, jangan hanya untuk kepentingan pejabat terkait saja, jangan hanya mementingkan keuntungan saat itu saja lalu kebutuhan serta kepentingan masyarakat diabaikan”, tegasnya.
Pembangunan itu. Lanjut Miswar hendaknya memiliki jangakauan pemikiran jangka panjang untuk pembangunan ke depan harus diantisipasi untuk masa 10 tahun sampai 20 tahun mendatang harus berfikir untuk 10 sampai 20 tahun ke depan dimana penduduk semakin banyak dan kebutuhan masyarakat meningkat.
Dalam hal ini, hukum pasar akan berlaku, dimana ketersediaan dan kebutuhan harus dapat dipenuhi, bagaimana keberadaan Plaza atau Pasar itu memang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga akan menarik minat pembeli, “Orang tidak akan keluar dari kota Bangkinang ini hanya untuk berbelanja kalau ketersediaan dan kebutuhan dapat terpenuhi dan orang akan berbondong-bondong ke Bangkinang jika semua tersedia dan kebutuhan terpenuhi, bahkan mungkin masyarakat dari Kabupaten tetangga akan berdatangan. Kondisi ini juga akan berdampak positif terhadap perkembangan pembangunan lain dan perkembangan ekonomi masyarakat akan mengikuti.
“Mengapa lagi orang Bangkinang pergi ke Padang, ke Bandung atau ke Jakarta kalau semua yang dibutuhkan masyarakat selama ini dapat terpenuhi di Bangkinang, pertanyaannya seperti apa perencanaan atau konsep pembangunan Plaza Bangkinang  yang akan dibangun itu, sejauh ini tidak tergambar jelas, tidak matang tidak mengkaji semua aspek”, tegasnya lagi.
Miswar mengatakan, “Jangan membuat masyarakat resah, jangan membuat masyarakt gelisah, semestinya pembangunan dapat memberikan rasa bangga bagi masyarakatm bukan justru menimbulkan konflik atau menimbulkan permasalahan baru, apalagi saat ini sudah mendekati pilkada, apa yang bisa dibuat  dengan waktu yang realtif singkat ini oleh Bupati Kampar”, Tanya Miswar
Menurutnya, konsentrasi pemerintah daerah Kabupaten Kampar sudah lebih terfokus pada sosialisasi, sudah tersedot dalam menghadapi pilkada Kampar oktober 2011, bagaimana bisa memikirkan kepentingan masyarakat, tidak mustahil untuk ikut pilkada butuh dana besar, tidak pula dapat disalahkan jika ada kecurigaan masyarakat dengan di desaknya investor oleh Pemdakab Kampar membangun Plaza saat ini adalah untuk kepentingan terselubung, apalagi kesepakatan pedagang dengan investor soal ukuran dan harga belum ada. 
Untuk menghindari konflik dan munculnya permasalahan pembangunan pasar itu pemdakab Kampar melaksanakan pembangunan dengan dana APBD Kampar saja, tidak perlu dengan investor, "itu hanya menimbulkan masalah baru, menimbulkan kecurigaan masyarakat dan rentan dengan tindak korupsi dana  korupsi bangunan dan lainnya", jelas miswar.
Mengapa Rohul bisa bangun pasar 4 lantai dengan APBD, sedangkan Kampar APBD nya tinggi hanya mampu bangun kattanya cuma dua lantai tetapi dengan investor?, tanya nya lagi (min-bt)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOGERKU