Sabtu, 30 April 2011

Koseka Semprot Nyamuk DBD dan Beri Serbuk ABT Di Desa Kinantan

TAPUNG, --  Ratusan pecinta sepeda yang tergabung dalam Koseka (Komunikitas Sepeda Kampar) melayat ke rumah korban DBD di Desa Kenantan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar akhir pekan lalu melakukan fogging dan menyerahkan serbuk ABT untuk membasmi jentik-jentik nyamuk.
Satu kotak besar serbuk ABT sumbangan Koseka, diserahkan Zulher kepada Kepala Desa Kenantan, Heri Suprihanto, untuk dibagikan kepada seluruh warga desa. “Kita berharap dan mendoakan agar penderita DBD segera sembuh dan tidak ada lagi tambahan korban deman berdarah di desa ini,” papar Zulher, yang sehari-harinya juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kampar.

          Sulasmi (50) istri korban yang sedang berduka, sejak sepekan ini telah berstatus janda setelah suaminya, Sujono (53), berpulang menghadap Yang Maha Esa. Belum kering air matanya karena duka ditinggal sang suami tercinta, kesedihan Sulasmi bertambah karena hanya berselang tujuh hari sang anak Sugiarto (18) pun menyusul ayahandanya menghadap Sang Khaliq karena keduanya menderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Kami turut berduka dan berbelasungkawa. Semoga ahli bait yang ditinggalkan kedua almarhum tetap sabar menghadapai cobaan ini. Perbanyak ibadah. Jaga sholatnya, ya?” kata H Zulher, pendiri dan pembina Komunitas Sepeda Kampar (Koseka) ini yang hadir bersama rombongan dan anggota DPRD Kampar H Ujang Ilyas HU pada Sabtu (30/4) pagi.
Selain itu mewakili seluruh anggota Koseka, Zulher juga menyerahkan santunan untuk keluarga almarhum. Masing-masing diberikan kepada Sulasmi, istri pertama alm Sujono, dan Uripah (43), istri kedua alm Sujono. “Bantuan ini merupakan sumbangan dari teman-teman di Koseka. Semoga bermanfaat. Jangan larut dalam kedukaan. Perbanyak doa kepada Allah Swt agar arwah almarhum ditempatkan  di tempat yang layak di sisi-Nya,” papar Zulher. “Kita semua pasti akan diuji oleh Allah. Kematian merupakan sesuatu yang pasti bagi setiap makhluk hidup dan ujian bagi yang ditinggalkan,” tambahnya.
          Sejak dua pecan terakhir warga Desa Kinantan resah karena menjadi desa wabah penyakit demam berdarah telah menyebar, Tujuh orang positif terserang demam berdarah dan harus dirawat di rumah sakit. Dua diantaranya; Sujono dan Sugiarto —masing-masing ayah dan anak, warga RT 04/RW 04 Dusun 2 Desa Kenantan— meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan medis, maka Zulher bersama rombongan Koseka juga melakukan peninjauan ke pekarangan beberapa rumah warga
Zulher mengingatkan, “Waspadai genangan air di wadah sekecil apapun. Sebab, genangan air merupakan tempat bertelur dan berkembangbiaknya bintik nyamuk. Mari kita jaga kebersihan lingkungan,” ucapnya
Ilyas HU juga menyampaikan pesanya kepada perangkat desa agar berperan aktif dalam memobilisasi masyarakat untuk menciptakan pekarangan dan lingkungan yang bersih dan sehat.
          Kepala Desa Kenantan, Heri Suprihanto, yang dikonfirmasi pada Ahad (1/5) kemarin, mengungkapkan, pihaknya langsung membagikan serbuk ABT sumbangan Koseka kepada 490 keluarga, pada Sabtu siangnya. Sementara untuk fogging, dilakukan di seluruh wilayah Desa Kenantan. Hingga Ahad sore, total jumlah warga Desa Kenantan yang menjalanan perawatan medis berjumlah enam orang. “ Lima orang diantaranya positif demam berdarah. Mereka dirawat di Rumah Sakit Umum Bangkinang. Sedangkan satu orang lagi, teridentifikasi menderita gejala tipus dan dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Bangkinang,” terang Heri Suprihanto.
          Memadukuan olahraga bersepeda dengan kegiatan sosial bernilai ibadah, sepertinya memang menjadi karakter dari Koseka. Memang, sesungguhnyalah, hanya dengan kepedulian dan kebersamaan, jalinan persaudaraan pada tataran ukhuwah yang hakiki akan terwujud. (netty)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOGERKU