Kamis, 24 Maret 2011

Ismail : “Omong Kosong Pedagang Setuju Plaza Dibangun”

BANGKINANG, --  Geram!!! Amarah sejumlah pedagang pasar Inpres Bangkinang meluap sebagai  tanda protes terhadap rencana akan dimulainya pembangunan TPS untuk membangun Plaza Bangkinang dan bahkan Pemdakab Kampar memulai langkah dengan membuat acara doa dan makan bersama di Pasar Bangkinang hari ini Jumat (25/3).
Luapan emosi pedagang pasar yang menyuarakan kepentingan pedagang yang menolak itu nyaris tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata lagi, apalagi setelah melihat dua lembar undangan dari pemdakab Kampar  yang berisikan bahwa Kamis (24/3) pukul 14.00 Wib di ruangan Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Setda Kampar untuk membayar ganti rugi pengadaan dan pembebasan tanah/lahan di Kabupaten Kampar Tahun Anggaran 2011.

Undang kedua berbunyi, Jumat (25/3) pukul 08.30 wib dilakukan doa dan makan bersama sebagai tanda telah memulainya pembangunan pekerjaan pembangunan plaza Bangkinang yang akan dilaksanakan di Terminal Pasar Inpres Bangkinang.
“kapan kami menyetujui pembangunan Plaza Bangkinang itu dibangun oleh investor, kami tidak pernah menyatakan sepakat,  mungkin assosiasi yang menyatakan itu, tetapi assosiasi tidaklah dapat disebut mewakili suara kami”, uca Ismail pedagang Ikan Salai Pasar Inpres Bagnkinang.
“Omong kosong, pedagang telah menyetujui pembangunan plaza Bangkinang itu, mari kita buktikan, siapa yang bilang pedagang telah menyetujui pembangunan pasar tersebut,”, ucap Ismail berapi-api.
Dulu pemdakab Kampar sendiri yang berjanji tidak akan melaksanakan pembangunan pasar sebelum adanya kesepakatan antara segitiga, (developer, pedagang dan pemdakab Kampar), mengapa sekarang dipaksakan, dengan apa kami membayarnya, “hutang kami saja berdagang sudah banyak di bank, bagaimana kami dapat mengangsur lagi, kalau ditambah dengan biaya kios, los atau ruko yang begitu tinggi”, ujar Ismail lagi.
Pedagang menilai Pemdakab Kampar telah memaksakan kehendak dan tidak peduli dengan kesengsaraan pedagang bagaimana beratnya menanggung beban penderitaan apabila kelak harus tergusur  dari  pasar Inpres Bangkinang jika tidak bisa membayar harga kios, ruko dan los yang dinilai terlalu tinggi.
Pemdakab Kampar, baru 3 kali melakukan sosialisasi ke Kantor Bupati Kampar lantai III, sosialisasi pertama dilaksanakan pada Senin (14/3), hari kedua Selasa (16/3) dan Kamis (17/3) yang dilaksanakan pada sore hari pukul 14.00 Wib yang dihadiri, Sekdakb Kampar Drs H Zulher MS, dari pihak BPR, Asisten III Anizur Ilyas, Kadisperindag, Eliberty, SE dan Kadis Pasar H Alinafiah, jelasnya.
Dalam tiga kali pertemuan itu, 7 orang dari Assosiasi Pasar, Syukri Ali (ketua), Darius (sekjen), H Sabri, H Makmur, M Nazri, Syamsul Bahri dan Nurhadi tidak bicara menyuarakan kepentingan pedagang banyak, “ada apa dengan assosiasi”, Tanya Ismail lagi.
Sebelumnya H Sabri dan H Makmur, begitu gencar menyuarakan kepentingan pedagang pasar, bahkan perna menaruh curiga kepada pengurus assosiasi (Syukri Ali dan Pengurus lainnya) yang sudah sempat pergi study banding ke Kalimantan bersama Bupati Kampar. (***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOGERKU