Kamis, 24 Maret 2011

Bupati dan Sekda Kampar Dinilai Khianati Pedagang


/// Pengurus Assosiasi Pasar Saling Lempar
BANGKINANG, -- Sikap dan kesan adanya pemaksaan pembangunan yang dilakukan oleh Pemdakb Kampar terhadap Pasar Inpres Bangkinang dinilai telah mengkhianati pedagang dan APPI (Assosiasi Pedagang Pasar Inpres) Bangkinang dinilai telah berpaling kepada pemdakab Kampar.
Khairul Azmi  Ketua FKMKI (Forum Komunikasi Mahasiswa Kampar, yang dimintai tanggapannya tentang pro kontra terhadap pembangunan Plaza Bangkinang mengatakan bahwa, “pemdakab Kampar telah melakukan pemaksaan terhadap pedagang, ini jelas telah mengkhianati  pedagang pasar, Burhanuddin-Zulher adalah pemimpin yang zalim kepada  pedagang pasar terhadap janji-janji yang telah diucapkannya”, tegasnya.

“Jangan korban pedagang untuk kepentingan politik, ada ada dengan Burhanuddin-Zulher, kok memaksakan pembangunan pasar, sementara nurani pedagang menolak karena dianggap telah membebani masyarakat, lihat saja di pasar banyak pedagang mak-amak yang mengeluh,, sikap pemimpin hari ini membuat kami bertanya-tanya, seribu tanya hadir dibenak kami, ada apa pemda memaksakan pembangunan pasar, apakah sudah ada fee  (keuntungan) yang sudah diambil dari pembangunan pasar itu atau sebagai modal untuk penagaman kasusnya atau juga untuk modal pilkada, ”, ketusnya.
Untuk memperjelas duduk permasalahan pembangunan pasar itu, Better mencoba menghubungi Ketua Assosiasi Pedagang Pasar Inpres (APPI) Bangkinang, Syukri Ali yang dikonfirmasi mengatakan, “Saya sedang nyetir mobil di Payakumbuh silahkan konfirmasi ke M Nazri saja”, jelas Syukri menutup Hand Phonenya.
Pengurus Assosiasi saling lemapar dalam memberikan penjelasan, kecenderungan dari pengurus assosiasi tidak ingin berklomentar lebih banyak soal pasar tersebut. Salah satu pengurus APPI, M Nazri yang dikonfirmasi, “jangan dengan saya, dengan ketua sajalah atau dengan sekretaris saja, (Darius red), kala dengan saya nanti banyak salahnya, suasa sekarang agak lain”, ucapnya. Sementara itu Darius (Sekjen APPI) yang di hubungi beberapa kali tidak mengangkat teleponnya, meski nada telephon tersambung.
Pantauan  Berita Terkini,  pihak Pemdakab Kampar telah melakukan berbagai upaya untuk meyakinkan pedagang yang sebelumnya berkoar menolak pembangunan pasar inpres Bangkinang dengan dana investor dengan melakukan beberapa kali pertemuan baik di rumah Sekdakab Kampar, dan melakukan rapat pasar di kantor Kejaksanaan Negeri Bangkinang yang diteruskan dengan pertemuan resmi di ruang rapat Bupati Kampar lantai III.
Jauh sebelumnya pemdakab Kampar adem ayem saja, tidak begitu gencar melakukan sosialisasi ke pedagang tentang pembangunan pasar tersebut, setelah sejumlah media gencar memberitakan tentang rencana pembangunan pasar yang sudah direncanakan lebih kurang 3 tahun lalu, barulah saat ini pemdakab Kampar  mengadakan pertemuan rutin dengan pedagang pasar dan mendesak dilaksanakan pembangunannya.
Sementara sebelumnya Tokoh masyarakat Kampar, HM Amin HS yang juga pedagang pasar inpres Bangkinang pesimis pasar inpres Bangkinang dapat dibangun  tahun 2011 ini karena dikhawatirkan konsentrasi pemdakab Kampar untuk membangun terganggu karena pelaksanaan pilkada Kampar bulan Oktober 2011 ini. Amin sebelumnya menyampaikan akan berdampak hilir terhadap kepemimpinan Burhanuddin Husin secara politis, jelasnya.
Formulir Pendaftaran ke Kantor UPTD Pasar yang disampaikan dan diminta kepada pedagang/pemilik kios untuk mengisi sebagai validasi data pemilik kios itu diduga sebelumnya merupakan jebakan dan strategi pemerintah untuk mengelabui pedagang dalam memaksakan pembangunan. Di dalam formulir itu seperti bentuk surat pernyataan yang harus dibubuhi tandatangan dan materai 6000. Seperti diakal-akali agar maksud dan tujuan tetap dilaksanakan dengan kalimat yang diucapkan berbeda atau tidak sesuai dengan faktanya. (***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOGERKU