Selasa, 12 April 2011

Selama 4 Jam, 5 Anggota DPRD Kampar Di Sandra Pedagang

BANGKINANG, -- Luapan kekecewaan pedagang semakin memuncak setelah tidak berhasil menemui Bupati Kampa dan Ketua DPRD Kampar untuk meminta ketegasan dan mengabulkan permintaan ratusan pedagang agar pembangunan Plaza Bangkinang dihentikan dan agar pemdakab Kampar dapat membangun Pasar Inpres Bangkinang dengan dana APBD Kampar.
          Bentuk Kekecewaan ratusan pedagang itu diluapkan dengan menyandera 5 anggota DPRD Kampar, yakni Wakil Ketua DPRD Kampar Hj Eva Yuliana, H Syahrul Aidi, Ketua Komisi I DPRD Kampar Ahmad Fikri, Eka Demi Yustra, Drs Miswar Pasai, Syukri Ali, dan Yurjani Moga.
          Debat mulut terus terjadi, hingga senja menjelang, tidak kunjung ada titik penyelesaian apalagi dalam kedatangan pedagang yang merupakan undangan dari DPRD Kampar sebagai tindak lanjuut pertemuan sebelumnya.
Akhir dari perdebatan mulut itu, akhirnya Kapolres, AKB MZ Muttaqien SH Sik, Dandim 0313 WB KPR dan jajarannya bersama anggota DPRD Kampar yang disandera pedagang tersebut Wakil Ketua DPRD Kampar Hj Eva Yuliana, H Syahrul Aidi, Ketua Komisi I DPRD Kampar Ahmad Fikri, Eka Demi Yustra, Drs Miswar Pasai, Syukri Ali, dan Yurjani Moga turun ke lokasi pembangunan TPS dan berdialog dengan pekerja pembangunan TPS yang ada di lkasi tersebut.
Kapolres menyampaikan akan membuat pos kamling dengan pihak Kodim KPR untuk pengamanan pasar sebagai antisipasi ancaman kebakaran, dan Wakil Ketua DPRD Kampar Hj Eva Yuliana Jefry juga meminta pihak investor dan pemdakab Kampar agar tidak melaksanakan pembangunan dalam bentuk apapun sebelum ada kesepakatan antar pedagang, investor dan pedamdakab Kampar.
Eva juga menyampaikan agar bahanbahan bangunan, kayu-kayu yang ada di tengah terminal atas Bangkinang tempat pembangunan TPS yang sudah dihancurkan massa pedagang itu agar disingkirkan dan dibersihkan, tidak boleh dibawa pulang atau dibakar dan Eva juga mengatakan agar para pedagang pada hari pasar yakni hari Rabu besok (hari ini red) dapat berjualan seperti biasanya.
Datuk Suhaili yang ada dalam ruangan Banggar DPRD Kampar, “saya tinggal dekat pasar, setiap malam pedagang dating mengadu dengan saya tentang pembangunan pasar”, maka saya meminta kepada legislative agar dapat memahami keinginan pedagang pasar, kalau mereka ingin bangun pasar dengan dana APBD maka bangun dengan dana APBD jangan dengan investor”, jelasnya.
Datuk Suhaili mengingatkan dan menyampaikan kekhawatirkan “kalau persoalan ini tidak diselesaikan dengan cepat dikhawatirkan akan terjadi perkelahian dan pertumpahan darah di pasar”, ujarnya.
Khairul Azmi yang akrab disapa Migos selaku salah satu orator dalam aksi unjuk rasa ratusan pedagang itu mengatakan, bahwa massa terpaksa menyandera 5 anggota DPRD Kampar karena tidak berhasil menemu Ketua DPRD Kampar Drs h Syafrizal MS.i dan tidak kunjung menemui soslusi dalam persoalan pembangunan pasar Bangkinang. Massa menuntut DPRD Kampar atas hasil hearing yang sudah disampaikan dalam kesepakatan dengan ratusan pedagang sepekan yang lalu dimana dewan  telah menghimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di Pasar Inpres Bangkinang dan ternyata pihak invrestor tetap membangun TPS.
Kekecewaan para pedagang ini, semakin meluap ketika mereka menemui anggota DPRD Kampar ternyata tidak ada ketegasan hanya janji-janji saja, apalagi setelah mengetahui ternyata hasil hearing sepekan lalu itu, tidak ditindak lanjuti oleh Sekwan DPRD Kampar ke Bupati Kampar.
“sederhana saja, pedagang hanya ingin menyelesaikan masalah ini dengan cepat dimana pedagang minta agar Bupati Kampar, Ketua DPRD Kampar, pihak investor dan semua pihak terkait agar dapat bertemu dan duduk satu meja”, tegas Migos.
Pedagang hanya ingin masalah ini cepat tuntas, tidak berlarut-larut, pedagang juga tidak ingin sering dating ke dewan hanya dengan persoalan pasar ini saja, karena mereka juga harus mencari hidup dengan berjualan.
Migos mengingatkan agar pedagang jangan dijadikan Bola permainan, mudah-mudahan Bupati Kampar, anggota DPRD Kampar terbuka hatinya untuk dapat menuntaskan masalah ini, jangan sampai berlarut-larut,  pintanya.
Migos juga menyampaikan bahwa pedagang dan masyarakat sangat kecewa sekali dengan tidak tinggalnya Bupati Kampar, DPRD Kampar, sejumlah pejabat structural yang sangat dibutuhkan masyarakat tidak berdomisili di Kampar, Tidak mungkin pedagang mengadukan nasib mereka harus pergi ke pekanbaru untuk menemui pejabat yang diperlukan tersebut, pedagang pun tidak tahu dimana rumah para pejabat penting di Kampar ini, “persoalan di Kampar banyak sekali yang perlu perhatian dan solusi, namun susahnya menemui pejabat Kampar ini, di temui di Kantor pun jarang sekali bias bertemu”, tukasnya. (***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOGERKU