Minggu, 17 April 2011

Pedagang Pasar Inpres Diusir Buruh TPS PT Makmur Permata Putra


BANGKINANG, -- Kondisi pedagang pasar Inpres Bangkinang semakin memprihatinkan, Ahad pagi (17/4)  kemarin telah diusir buruh bangunan TPS yang bekerja dengan pihak Investor PT Makmur Permata Putra, sehingga pedagang kocar-kacir berjualan dipinggir jalan.
Meski sudah ada kesepakatan dan rekomendasi dari DPRD Kampar yang didukung oleh aparat kepolisian Polres Kampar yang langsung turun Kapolres Kampar, AKBP MZ Muttawien SIk SH bersama Wakil Ketua DPRD Kampar Hj Eva Yuliana Jefry, Ahmad Fikri, Drs Miswar Pasai, Syahrul Aidi, Syukri Ali dan beberapa nggota komisi I lainnya meminta agar pihak perusahaan tidak melakukan kegiatan apapun di lokasi terminal atas Bangkinang, kenyataannya tidak diindahkan sama sekali.
Sejumlah pedagang yang yakin tidak menyangkan akan terjadi keributan itu sebelumnya karena sudah ada instruksi dari pihak DPRD Kampar dan Polres Kampar itu yang datang lebih awal telah berjualan di lokasi TPS terkejut, akhirnya terjadi pertengkaran mulut hebat antara pedagang dengan pekerja bangunan TPS tersebut.
Akhirnya pertengkaran itu ditengahi oleh petugas keamanan dari polisi dan babinsa sehingga pedagang yang berhasil diusir oleh buruh bangunan itu tetap berjualan diluar pagar terminal atas Bangkinang dipinggir jalan kocar-kacir sementara yang lain ada yang berjualan di dalam karena disuruh oleh pihak keamanan tersebut.
Salah seorang pedagang cabe, Nelly sempat menyeletuk karena perlakuan buruh bangunan yang mengakibatkan ia terpaksa mengangkut barang dagangannya untuk berjualan dipinggir jalan mengatakan, “pemda Kampar tidak memikirkan nasib rakyat, gale awak alun laku le, lah tinggi ahi galeh bau babukak, awak manggaleh di naghohgi awak kono usie, kian komai,  anak den balimo kan dibai makan lah babini bau pulo, ayahnyo indak ado”, katanya dengan dialeg Bangkinang.
Aksi pengusiran buruh bangunan itu membuat pedagang kocar-kacir berjualan dan membuat pedagang marah, Inur pedagang sayuran mengatakan, “dari dalam diusir keluar, dari luar disuruh jualan ke dalam lagi, “gilo banajak-anjak ajo (berpindah-pindah saja), ahi lah tinggi”, ucanya dengan emosi.
Pihak perusahaan yang berusaha dihubungi Better tidak dapat meminta keterangan, HP Suryanto pelaksana dari phak investor tidak mau mengangkat HP meskipun sedang aktif, sementara dari pihak pemdakab Kampar yang dikabarkan Asisten II Drs H Zulfan Hamid turun bersama pihak Disperindag, tidak berhasil dikonfirmasi. (netty)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOGERKU